JENIS-JENIS
TULISAN JURNALISTIK
Secara umum, naskah atau tulisan
dibagi ke dalam dua bagian, yakni tulisan fiksi dan nonfiksi.
Tulisan fiksi yaitu tulisan berbasis
khayalan atau imajinasi, bukan fakta atau data nyata. Umumnya tulisan ini
merupakan karya sastra, seperti cerita pendek, novel, puisi, dan drama.
Tulisan nonfiksi yaitu tulisan yang
berbasis fakta dan data, seperti berita, artikel, feature, essay, dan resensi.
Naskah jurnalistik masuk dalam
kategori nonfiksi karena ditulis berdasarkan fakta atau data peristiwa. Jadi,
ciri utama naskah atau karya jurnalistik adalah nonfiksi, faktual, atau
bukan hasil khayalan.
Naskah jurnalistik dibagi dalam tiga
kelompok besar, yaitu berita (news), opini atau pandangan (views),
dan karangan khas (feature).
BERITA
1.
Berita (news) adalah laporan
peristiwa berupa paparan fakta dan data tentang peristiwa tersebut.
2.
Unsur fakta yang dilaporkan mencakup
5W+1H: What (Apa yang terjadi), Who(Siapa pelaku
atau orang yang terlibat dalam kejadian itu), Why (Kenapa hal
itu terjadi), When (Kapan kejadiannya), Where (Di
mana terjadinya), dan How(Bagaimana proses kejadiannya).
3.
Ada beberapa jenis berita yang
dikenal di dunia jurnalistik, antara lain berita langsung (straight news),
berita mendalam (depth news), berita opini (opinion news), dan
berita foto.
4.
Struktur tulisannya terdiri dari
judul (head), baris tanggal (dateline), teras berita (lead),
dan isi berita (body).
5.
Prinsip penulisannya antara lain
mengedepankan fakta terpenting (mode piramida terbalik, inverted
pyramid), tidak mencampurkan fakta dan opini, dan berimbang (balance,
covering both side).
6.
Isi berita merupakan fakta peristiwa
yang benilai berita (news value), yakni aktual, faktual, penting, dan menarik.
OPINI
1.
Opini adalah pendapat atau pandangan
(views) yang sifatnya subjektif mengenai suatu masalah atau peristiwa
yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
2.
Jenis-jenis naskah opini antara lain
artikel opini (article), kolom (column), tinjauan (essay),
tajukrencana (editorial atau opini redaksi), surat pembaca (letter to the
editor), karikatur, dan pojok.
3.
Isi tulisan berupa pendapat pribadi
penulis berdasarkan fakta ataupun ungkapan pemikiran semata.
4.
Struktur umum tulisan opini/artikel:
judul (head), penulis (by line), pembuka tulisan (opening),
pengait (bridge), isi tulisan (body), dan penutup (closing).
FEATURE
1.
Feature (karangan khas) adalah
laporan jurnalistik bergaya sastra (gaya penulisan karya fiksi seperti cerpen)
yang menuturkan peristiwa.
2.
Isinya penonjolan segi (angle)
tertentu dalam sebuah peristiwa, biasanya unsur yang mengandung segi human
interest, yakni memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu
menggugah emosi —keharuan, simpati, kegembiraan, atau bahkan amarah atau
kejengkelan.
3.
Mengedepankan unsur hiburan
ketimbang informasi.
4.
Biasanya menggunakan “kata berona” (colorful
word) untuk menambah daya tulisan.
5.
Jenis-jenis feature antara lain
feature berita (news feature), feature artikel (article feature),
tips (how to do it feature), feature biografi, feature perjalanan atau
petualangan (catatan perjalanan), dan sebagainya.
RESENSI
1.
Resensi secara bahasa
artinya “pertimbangan atau perbincangan (tentang) sebuah
buku” (WJS. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia,
1984:821).
2.
Kamus
Besar Bahasa Indonesia:
pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku.
3.
Berisi penilaian tentang kelebihan
atau kekurangan sebuah buku, menarik-tidaknya tema dan isi buku itu, kritikan,
dan memberi dorongan kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca
dan dimiliki atau dibeli.
4.
Selain resensi buku, ada pula
resensi film dan resensi pementasan drama.
5.
Penulis resensi disebut resensator (peresensi).
M.L. Stein (1993:80) menyebut penulis resensi sebagai pengkritik (kritikus).
Pendapat mereka, kata Stein, adalah penting karena kadang-kadang mereka dapat
menilai apakah sebuah buku akan mencapai keberhasilan atau sebaliknya.
6.
Struktur tulisan: (1) Pendahuluan
–berisi informasi objektif atau identitas buku, meliputi judul,
penulis, penerbit dan tahun terbitnya, jumlah halaman, dan
–bila perlu– harga. (2) Isi –ulasan tentang tema atau judul buku,
paparan singkat isi buku (mengacu kepada daftar isi) atau gambaran
tentang keseluruhan isi buku, dan informasi tentang latar belakang serta
tujuan penulisan buku tersebut. Diulas pula tentang gaya penulisan,
perbandingan buku itu dengan buku bertema sama karangan penulis lain
atau buku karangan penulis yang sama dengan tema lain.
(3) Penutup –peresensi menilai bobot (kualitas) isi buku
tersebut secara keseluruhan, menilai kelebihan atau kekurangan buku
tersebut, memberi kritik atau saran kepada penulis dan penerbitnya (misalnya
menyangkutcover, judul, editing), serta memberi pertimbangan
kepada pembaca tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki/dibeli.
KOLOM
1.
Kolom (column) adalah sebuah
rubrik khusus para pakar yang berisikan karangan atau tulisan pendek, yang
berisikan pendapat subjektif penulisnya tentang suatu masalah.
2.
Rubrik khusus ini umumnya bernama
asli (“Kolom”), namun ada pula media massa yang menggunakan nama lain seperti
“Resonansi” (Republika), “Asal Usul” (Kompas), dan sebagainya.
3.
Penulisnya disebut kolomnis (columnist).
Dalam kamus bahasa, kolomnis diartikan sebagai seorang penulis yang
menyumbangkan karangan (artikel) pada suatu media massa secara tetap.
4.
Isinya hanya pendapat, berbeda
dengan tulisan artikel yang berisi pendapat namun disertai tuturan data, fakta,
berita, atau argumentasi berdasarkan teori keilmuan yang mendukung pendapatnya
tentang suatu masalah.
5.
Nasksh kolom tidak mempunyai
struktur tertentu, tapi langsung berisi tubuh tulisan, yakni berupa
pengungkapan pokok bahasan dan pendapat penulisnya tentang masalah tersebut.
Judulnya pun biasanya singkat saja. Bahkan, dapat hanya satu kata.
TAJUK
1.
Tajukrencana (biasa disingkat
“tajuk” saja) dikenal sebagai “induk karangan” sebuah media massa.
2.
Disebut juga “Opini Redaksi”, yakni
penilaian redaksi sebuah media tentang suatu peristiwa atau masalah.
3.
Merupakan “jatidiri” atau identitas
sebuah media massa. Melalui tajuklah redaksi media tersebut
menunjukkan sikap atau visinya tentang sebuah masalah aktual yang terjadi
di masyarakat.
4.
Tajukrencana yang berupa artikel
pendek dan mirip dengan tulisan kolom ini, biasanya ditulis oleh pemimpin
redaksi atau redaktur senior yang mampu menyuarakan pendapat korannya mengenai
suatu masalah aktual.
5.
Sikap, opini, atau pemikiran yang
disuarakan lewat tajuk adalah visi dan penilaian orang, kelompok, atau
organisasi yang mengelola atau berada di belakang media tersebut.
ESAI
1.
Esai (essay) artinya (1) karangan,
esei (sastra) dan (2) skripsi.
2.
KBBI mendefinisikan esai sebagai
“karangan prosa (karangan bebas) yang membahas suatu masalah secara sepintas
lalu dari sudut pandang pribadi penulisnya”.
3.
Esai dikenal di tiga dunia:
jurnalistik, akademis, dan sastra/seni.
4.
Dalam konteks jurnalistik, esai
adalah tulisan pendek yang biasanya berisi pandangan penulis tentang subjek
tertentu.
5.
Dalam konteks akademis, esai
diartikan sebagai “komposisi prosa singkat yang mengekspresikan opini penulis
tentang subjek tertentu”.
6.
Struktur tulisan esai akademis atau
sistematika penulisannya dibagi menjadi tiga bagian: (1) Pendahuluan (berisi
latar belakang informasi yang mengidentifikasi), (2) Subjek bahasan dan
pengantar tentang subjek), (3) Tubuh atau isi/pembahasan (menyajikan seluruh
informasi tentang subjek), dan (4) Penutup berupa kesimpulan (konklusi yang
memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok, ringkasan dari
tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subjek).
7.
Bentuk esai dalam konteks akademis
dikenal sebagai “esai formal” yang sering dipergunakan para pelajar, mahasiswa,
dan peneliti untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
8.
Di dunia sastra atau seni, esai
adalah karya sastra berupa tulisan pendek berisi tinjauan subjektif penulisnya
atas suatu masalah di bidang kesusastraan dan kesenian. Esai adalah tulisan
berisi ulasan tentang sebuah karya sastra dan seni.
9.
Sedikitnya ada tiga jenis esai:
narastif, deskriptif, dan persuasif.
TULISAN ILMIAH
1.
Tulisan ilmiah dikenal sebagai
“tulisan akademis” (academic writing).
2.
Memerlukan kalimat tesis, premis,
dan hipotesis, diikuti “kerangka berpikir” untuk diuraikan lagi dalam beberapa
bab dengan riset mendalam.
3.
Metodologi penelitian dan deviasi
mesti bisa diuraikan dengan jelas.
4.
Jenis tulisan ilmiah: disertasi,
tesis, skripsi, dan artikel-artikel dalam jurnal-jurnal ilmiah.
TULISAN ILMIAH POPULER
1.
Ilmiah populer yaitu tulisan ilmiah
yang ditulis dengan gaya penyajian artikel populer atau gaya jurnalistik yang
mengedepankan unsur informasi, keumuman, dan mudah dimengerti.
2.
Tulisan ilmiah populer bisa juga
diartikan sebagai tulisan ilmiah yang disusun dengan menggunakan bahasa
jurnalistik (language of mass communication).
3.
Prinsipnya, menulis artikel ilmiah
populer sama dengan menulis artikel populer biasa –proses kerja intelektual
yang membutuhkan keahlian khusus (writing technique), latihan, kejelian, daya
nalar, wawasan, referensi, etika, waktu, dan… kesabaran.
4.
Seperti halnya semua tulisan,
artikel ilmiah populer juga menjadikan komunikasi sebagai tujuan utama.
5.
Perbedaan utama artikel biasa dengan
artikel ilmiah populer utamanya dalam hal dukungan fakta dan teori. Dalam
artikel biasa, penulis tidak dituntut menyertakan fakta atau teori sebagai
pendukung argumentasi atau opininya.
6.
Karakter utama artikel ilmiah
populer adalah opini subjektif penulis disertai fakta-data (biasanya hasil
riset) dan teori pendukung tentang suatu masalah atau peristiwa.
7.
Cara dan struktur penulisan sama
dengan penulisan artikel opini. Wasalam.
Macam Macam Foto Jurnalistik , Menurut Bentuk nya
, Fotografi
Macam
macam foto menurut bentuk nya iyaleh:
1)
Foto
Tunggal ( Singe Picture )
Foto Tunggal alias single picture
adalah foto yang tunggal yang melengkapi sebuah artikel berita. Jenis foto ini
juga banyak “disiarkan” kantor – kantor berita seperti Kantor Berita Antara di
Indonesia, Amerika Associated Press (APP), Kantor Berita Inggris
(Reuters), Kantor berita Perancis Agence France Press (AFP) .
Kantor berita Antara , AP , Reuters,
AFP, sesungguh nya memiliki anggota pewarta foto sendiri , tetapi terkadang ada
juga pewarta foto lepas alias stringer
Untuk menjadi stringer gak sulit
amat kok , patuhi aja kebijakan masing – masing media.
Penuhi nih syarat wajib foto (kayak
nganten ajah ) lengkapi ya dengan teks foto yang memuat :
Ø Harus dibuat minimal dua kalimat
Ø Kalimat pertama menjelaskan gambar. Kalimat kedua dan
seterus nya. menjelaskan data yang dimiliki
Ø Teks foto mengandung minimal unsur 5W+1 . Who , what, where,
when, why + How
Ø Teks foto dibuat dg kalimat aktif sederhana (kayak tenses
simple tense gitu deh )
Ø Teks Foto diawali derngan keterangan tempat foto “disiarkan”
, trus tanggal penyiaran, judul , kata , serta diakhiri dengan tahun foto
disiarkan , nama pemotret foto dan juga editor foto
2) Foto Seri / Photo Story / Photo Esay
Adalah foto yang terdiri lebih dari
1 foto. Dan foto foto itu memiliki keterkaitan cerita. Kita bisa melihat jenis
foto ini pada halaman rubrik fotografi pada koran , Kompas misal nya. Di Kompas
edisi Minggu biasa nya terdapat photo story yang bercerita tentang kehidupan
sosial di Indonesia.
3)
Foto
Berita
Adalah foto yang segera diberitakan
, aktual, biasa nya bertema politik, kriminal, olahraga, ekonomi. Kita kita
bisa melihat jenis foto ini di ww.detiknews.com . Di detik news kita kita bise
lihat foto yang hot baru dijepret pewarta foto
4)
Foto Features
Jenis ini adalah jenis foto foto
santai yang becerita, ringan, menghibur dan gak bikin kita kita puyeng . Foto
featurs bisa disajikan dlam foto tunggal atau seri.
( Maaf tidak ku kasih gambar foto,
karena foto foto dari media media tersebut memiliki hak cipta )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar